Nyanyian suporter jadi inspirasi kaos sablon bola

Written By Clothing Fans Soccer on Sabtu, 10 Agustus 2013 | 12.38




Nyanyian kebangsaan, "Nyanyian perang" (fight song), atau Anthem adalah Nyanyian yang diciptakan dan dinyanyikan oleh suatu kelompok tertentu sebagai wujud atau simbol kecintaan kelompok tersebut terhadap apa yang mereka agung-agungkan. Anthem sendiri berasal dari bahasa Yunani - Antefn - yang berarti "musik ritual yang dinyanyikan berkelompok".

Di masa lalu, anthem biasanya diasosiasikan sebagai nyanyian nasional atau lagu kebangsaan suatu negara. Namun sekarang, anthem sudah banyak digunakan untuk banyak hal. Salah satunya adalah sebagai nyanyian  penyemangat sebuah tim di suatu pertandingan olah raga. Dan sepak bola adalah salah satu olahraga yang memiliki banyak tim yang punya anthem sendiri. Selain sebagai penyemangat, lagu tersebut juga sebagai identitas tim atau klub, dan nyanyian kebanggaan para suporternya.

Hampir semua klub sepakbola dunia memiliki anthem masing-masing. Dan dari semuanya, tim sepak bola Inggris bisa dikatakan memiliki anthem yang unik dan melegenda. Dikatakan unik, karena nyaris semua anthem dinyanyikan oleh para personel klub sepakbola, termasuk manager, dan para suporter mereka. Bahkan uniknya, kebanyakan anthem tersebut berhasil menduduki tangga lagu populer lokal (UK Single Chart) dan internasional.

MANCHESTER UNITEDS 

Tim yang dikenal sebagai Setan Merah (The Red Devils) dan merupakan tim sepak bola terkaya dengan jumlah suporter terbanyak di dunia ini memiliki anthem berjudul "Come On You Reds". nyanyian suporter ini sebenarnya adalah adaptasi dari lagu Burning Bridges karya grup rock Status Quo. Dan biasanya, lirik lagu ini juga banyak menjadi catatan disetiap kaos sablon bola para Fans Soccer dari Manchester United.

Diadaptasi pada tahun 1994 (dirilis tanggal 25 April 1994), nyanyian tersebut dinyanyikan oleh tim Manchester United itu langsung masuk UK Singles Chart pada tanggal 30 April 1994 dan bertahan di sana selama 15 minggu, dan akhirnya meraih peringkat pertama tangga lagu tersebut selama 2 pekan. Lagu ini merupakan nyanyian "perang" Manchester United yang bertahan cukup lama, bahkan masih sempat menduduki peringkat teratas tangga lagu pop Inggris kembali di tahun 2011. Selain populer di negaranya sendiri, nyanyian tersebut juga populer di Denmark, Irlandia, dan Norwegia.

Tak heran, jika judul-judul lagu Anthem Setan Merah sering ddigunakan dalam kaos sablon bola.

ARSENAL

Tim yang menjuarai 13 Divisi Pertama dan Premier Leagues serta memenangkan 10 FA Cups ini memiliki 4 anthem. Anthem pertama adalah "Good Old Arsenal". Dirilis tahun 1971, nyanyian ini menduduki peringkat ke-16 tangga lagu UK Singles Chart. Anthem kedua adalah "Shouting for the Gunners" yang dirilis tahun 1993. Lagu yang sempat duduk di posisi 34 UK Singles Chart tersebut dinyanyikan oleh tim Arsenal bersama pemusik reggee Inggris Tippa Irie dan Peter Hunnigale. Anthem ketiga adalah "Hot Stuff" (1998) yang sebenarnya adalah lagu populer yang dinyanyikan oleh Donna Summer.

Dan anthem terakhir - sekaligus merupakan yang teranyar - adalah "Arsenal Number One" dan "Our Goal". Keduanya dirilis dalam bentuk mini-record di tahun 2000 dan menduduki peringkat ke-46 UK Singles Chart. Maka Jangan heran, jika club yang diasuh oleh Wenger ini memiliki Fans yang cukup Fanatik bahkan Indonesia masuk dalam kategori The Gooners yang cukup banyak. Terbukti pada Juli 2013 ketika ARSENAL mampir di Indonesia, banyak supporter yang mengenakan kaos sablon bola The Gooners di Istora Senayan.

CHEALSEA

Klub sepakbola Inggris yang didirikan tahun 1905 dan berbasis di Fulham, London ini memiliki 4 anthem yang sangat populer. Yang pertama bertitel "Blue is The Colour". nyanyian yang D. Boone, S. Houston, dan R.McQueen dan dirilis tahun 1972 ini merupakan lagu "legenda" Chelsea karena dirilis pada saat klub tersebut mengalami kegagalan di final League Cup saat berhadapan dengan Stoke City di bulan Maret 1972. Berbeda dengan nasib tim tersebut, anthem ini justru sangat populer dan menduduki posisi ke 5 tangga lagu Inggris, bahkan menjadi salah satu anthem sepakbola Inggris paling populer sepanjang masa.

Sakin populernya di antara para suporter sepakbola dunia, nanyian suporter ini banyak diadaptasi sebagai anthem olahraga negara tersebut. Saskatchewan Roughriders - tim rugby - dari Canadian Football League mengadaptasi lagu itu menjadi anthem tim mereka dan mengubah judul lagunya menjadi "Green is the Colour". Begitu juga tim sepakbola Denmark yang menggunakan lagu tersebut sebagai anthem mereka dengan menggubah nyanyian tersebut menjadi "Red-hvide Farver" (Red and White Colours). Hingga tahun 2012 - lebih dari 40 tahun sejak dirilis, lagu tersebut masih menjadi lagu khas Chelsea dan masih dinyanyikan setiap kali Chelsea bertanding di kandang sendiri, maupun saat Chelsea masuk dalam final di setiap pertandingan. Bukan itu saja, ketika Chelsea bertandang ke Indonesia, Para Fans Soccer The Blue juga menyanyikan lagu ini. Bahkan, ada juga yang mengenakan kaos sablonbola kebanggaanya yang bertuliskan "The Blues" di setiap ujuang jalan Istora Senayan Jakarta.

LIVERPOOL 

Liverpool menjadi klub sepak bola Inggris yang menorehkan banyak prestasi sebagai klub yang memenangkan 18 gelar League, 7 FA Cups, dan 8 League Cups. Klub yang dijuluki The Reds dan berdiri tahun 1892 ini sempat merajai sepak bola Inggris di era 1970 - 1980 saat dimanajeri Bill Shankly dan Bob Paisley.Liverpool memiliki 5 anthem yang juga sempat populer di masanya : "We Can do It" (1977; menduduki tangga ke-15 UK Singles Chart), "Liverpool / We're Never Gonna ..." (1983; menduduki tangga ke-54 UK Singles Chart), "Sitting on the Top of the World" (1986; tanggal ke-50 UK Singles Chart), "Anfield Rap" (1988; tangga ke-3 UK Singles Chart), dan "Pass & Move (It's the Liverpool Groove)" (1996; tangga ke-4 UK Singles Chart).

Dari kelima nyanyian suporter Livrpool tersebut, yang paling menarik adalah "Anfield Rap" di mana lagu tersebut ditulis bareng oleh Craig Johnson - gelandang tengah Liverpool - dan rapper Derek B. Lagu ini sebenarnya adalah lagu parodi yang menggabung lagu "Rock The Bells"-nya LL Cool J dan "I Know Your Soul"-nya Rakim, serta penambahan sampel gebrakan drum lagu "You'll Like It Too" dari Funkadelic dan rif gitar lagu "Twist and Shout"-nya The Beatles. Lagu itu dinyanyikan oleh pemain Liverpool John Aldridge dan Steve McMahon.

Keduanya menyanyikan lagu tersebut dengan memparodikan aksen dan suara aneh rekan-rekan setim mereka. Selain itu, pemain Liverpool lain turut pula menyumbang suara sebagai penyanyi latar, yaitu John Barnes, Bruce Grobbelaar, Craig Johnston, Kevin MacDonald, Gary Gillespie, Steve Nicol, Ronnie Whelan, Alan Hansen, Ray Houghton, Jim Beglin, Nigel Spackman, dan Jan Molby, serta Manager Kenny Dalglish. Dalam salah satu bagian lagu, diselipkan pula suara komentator sepakbola stasiun televisi ITV Brian Moore dan suara mantan manager Liverpool, Bill Shanky.

Namun selain itu, Liverpool jauh lebih dikenal dengan anthem mereka yang sakral yaitu Youl'll Never Walk Alone Liverpool. Awalnya lagu ini adalah nyanyian pertunjukan pada 1945 yang dinyanyikan Rodgers dan Hammerstein musik Carousel. Namun menjadi sukses pada tahun 1963 dirilis oleh Liverpudlian Merseybeat Gerry Marsden & The peacemaker dan menjadi pemuncak tangga lagu empat pekan berturut-turut. byabyiab suporter ini dengan cepat menjadi lagu kebangsaan Liverpool Football Club dan selalu dinyanyikan oleh pendukungnya saat-saat sebelum memulai setiap pertandingan kandang.

Tidak hanya Liverpool yang menggunakan lagu'You'll Never Walk Alone" sebagai lagu kebanggaan tim.Lagu ini juga diadopsi oleh tim Skotlandia Celtic FC, Belanda tim Feyenoord, FC Twente dan SC Cambuur, Jerman Borussia Dortmund, Mainz 05, FC Kaiserslautern, Borussia Mönchengladbach, Alemannia Aachen, FC St Pauli, SV Darmstadt 98 dan Jepang FC Tokyo. Lagu ini juga dinyanyikan oleh suporter hanover diJerman saat pemakaman kiper Robert enke yang bunuh diri pada 15 november 2009.

Pada bulan September 2012 lagu tersebut menjadi nomor 1 di iTunes menyusul kampanye online oleh fans Liverpool untuk meningkatkan kesadaran bagi mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedi Hillsborough.  Ya, kondisi tersebut sebenarnya belum banyak berubah disetiap negara terkait supporter fanatik sepakbola. Tak dapat dipungkiri, Liverpool merupakan salah satu basis Fans Soccer Fanatisme di Indonesia. Ini terlihat, pada Juli 2013 yang sempat mendatangi Indonesia dan supporter Club Ayam Merah ini terlihat memenuhi ruangan Istora Senayan jakarta dengan pelbagai macam kaos sablon bola di tubuhnya.

Mau pesan kaos sablon bola murah dan berkualitas? klik disini.

0 komentar:

Posting Komentar