Nyanyian kebangsaan, "Nyanyian
perang" (fight song), atau Anthem adalah Nyanyian yang diciptakan dan
dinyanyikan oleh suatu kelompok tertentu sebagai wujud atau simbol kecintaan
kelompok tersebut terhadap apa yang mereka agung-agungkan. Anthem sendiri
berasal dari bahasa Yunani - Antefn - yang berarti "musik ritual yang
dinyanyikan berkelompok".
Di masa lalu, anthem biasanya
diasosiasikan sebagai nyanyian nasional atau lagu kebangsaan suatu negara.
Namun sekarang, anthem sudah banyak digunakan untuk banyak hal. Salah satunya
adalah sebagai nyanyian penyemangat
sebuah tim di suatu pertandingan olah raga. Dan sepak bola adalah salah satu olahraga
yang memiliki banyak tim yang punya anthem sendiri. Selain sebagai penyemangat,
lagu tersebut juga sebagai identitas tim atau klub, dan nyanyian kebanggaan
para suporternya.
Hampir semua klub sepakbola dunia
memiliki anthem masing-masing. Dan dari semuanya, tim sepak bola Inggris bisa
dikatakan memiliki anthem yang unik dan melegenda. Dikatakan unik, karena
nyaris semua anthem dinyanyikan oleh para personel klub sepakbola, termasuk
manager, dan para suporter mereka. Bahkan uniknya, kebanyakan anthem tersebut
berhasil menduduki tangga lagu populer lokal (UK Single Chart) dan
internasional.
MANCHESTER UNITEDS
Tim yang dikenal
sebagai Setan Merah (The Red Devils) dan merupakan tim sepak bola terkaya
dengan jumlah suporter terbanyak di dunia ini memiliki anthem berjudul
"Come On You Reds". nyanyian suporter ini sebenarnya adalah adaptasi
dari lagu Burning Bridges karya grup rock Status Quo. Dan biasanya, lirik lagu
ini juga banyak menjadi catatan disetiap kaos sablon bola para Fans Soccer dari
Manchester United.
Diadaptasi pada tahun 1994 (dirilis
tanggal 25 April 1994), nyanyian tersebut dinyanyikan oleh tim Manchester
United itu langsung masuk UK Singles Chart pada tanggal 30 April 1994 dan
bertahan di sana selama 15 minggu, dan akhirnya meraih peringkat pertama tangga
lagu tersebut selama 2 pekan. Lagu ini merupakan nyanyian "perang"
Manchester United yang bertahan cukup lama, bahkan masih sempat menduduki
peringkat teratas tangga lagu pop Inggris kembali di tahun 2011. Selain populer
di negaranya sendiri, nyanyian tersebut juga populer di Denmark, Irlandia, dan
Norwegia.
Tak heran, jika judul-judul lagu Anthem Setan Merah sering ddigunakan dalam kaos sablon bola.
ARSENAL
Tim yang menjuarai 13 Divisi Pertama dan
Premier Leagues serta memenangkan 10 FA Cups ini memiliki 4 anthem. Anthem
pertama adalah "Good Old Arsenal". Dirilis tahun 1971, nyanyian ini
menduduki peringkat ke-16 tangga lagu UK Singles Chart. Anthem kedua adalah
"Shouting for the Gunners" yang dirilis tahun 1993. Lagu yang sempat
duduk di posisi 34 UK Singles Chart tersebut dinyanyikan oleh tim Arsenal
bersama pemusik reggee Inggris Tippa Irie dan Peter Hunnigale. Anthem ketiga adalah
"Hot Stuff" (1998) yang sebenarnya adalah lagu populer yang
dinyanyikan oleh Donna Summer.
Dan anthem terakhir - sekaligus merupakan
yang teranyar - adalah "Arsenal Number One" dan "Our Goal".
Keduanya dirilis dalam bentuk mini-record di tahun 2000 dan menduduki peringkat
ke-46 UK Singles Chart. Maka Jangan heran, jika club yang diasuh oleh Wenger
ini memiliki Fans yang cukup Fanatik bahkan Indonesia masuk dalam kategori The
Gooners yang cukup banyak. Terbukti pada Juli 2013 ketika ARSENAL mampir di
Indonesia, banyak supporter yang mengenakan kaos sablon bola The Gooners di
Istora Senayan.
CHEALSEA
Klub sepakbola Inggris yang didirikan
tahun 1905 dan berbasis di Fulham, London ini memiliki 4 anthem yang sangat
populer. Yang pertama bertitel "Blue is The Colour". nyanyian yang D.
Boone, S. Houston, dan R.McQueen dan dirilis tahun 1972 ini merupakan lagu
"legenda" Chelsea karena dirilis pada saat klub tersebut mengalami
kegagalan di final League Cup saat berhadapan dengan Stoke City di bulan Maret
1972. Berbeda dengan nasib tim tersebut, anthem ini justru sangat populer dan
menduduki posisi ke 5 tangga lagu Inggris, bahkan menjadi salah satu anthem
sepakbola Inggris paling populer sepanjang masa.
Sakin populernya di antara para suporter
sepakbola dunia, nanyian suporter ini banyak diadaptasi sebagai anthem olahraga
negara tersebut. Saskatchewan Roughriders - tim rugby - dari Canadian Football
League mengadaptasi lagu itu menjadi anthem tim mereka dan mengubah judul
lagunya menjadi "Green is the Colour". Begitu juga tim sepakbola
Denmark yang menggunakan lagu tersebut sebagai anthem mereka dengan menggubah
nyanyian tersebut menjadi "Red-hvide Farver" (Red and White Colours).
Hingga tahun 2012 - lebih dari 40 tahun sejak dirilis, lagu tersebut masih
menjadi lagu khas Chelsea dan masih dinyanyikan setiap kali Chelsea bertanding
di kandang sendiri, maupun saat Chelsea masuk dalam final di setiap pertandingan.
Bukan itu saja, ketika Chelsea bertandang ke Indonesia, Para Fans Soccer The
Blue juga menyanyikan lagu ini. Bahkan, ada juga yang mengenakan kaos sablonbola kebanggaanya yang bertuliskan "The Blues" di setiap ujuang jalan
Istora Senayan Jakarta.
LIVERPOOL
Liverpool menjadi klub sepak bola Inggris
yang menorehkan banyak prestasi sebagai klub yang memenangkan 18 gelar League,
7 FA Cups, dan 8 League Cups. Klub yang dijuluki The Reds dan berdiri tahun
1892 ini sempat merajai sepak bola Inggris di era 1970 - 1980 saat dimanajeri
Bill Shankly dan Bob Paisley.Liverpool memiliki 5 anthem yang juga sempat
populer di masanya : "We Can do It" (1977; menduduki tangga ke-15 UK
Singles Chart), "Liverpool / We're Never Gonna ..." (1983; menduduki
tangga ke-54 UK Singles Chart), "Sitting on the Top of the World"
(1986; tanggal ke-50 UK Singles Chart), "Anfield Rap" (1988; tangga
ke-3 UK Singles Chart), dan "Pass & Move (It's the Liverpool
Groove)" (1996; tangga ke-4 UK Singles Chart).
Dari kelima nyanyian suporter Livrpool
tersebut, yang paling menarik adalah "Anfield Rap" di mana lagu
tersebut ditulis bareng oleh Craig Johnson - gelandang tengah Liverpool - dan
rapper Derek B. Lagu ini sebenarnya adalah lagu parodi yang menggabung lagu "Rock
The Bells"-nya LL Cool J dan "I Know Your Soul"-nya Rakim, serta
penambahan sampel gebrakan drum lagu "You'll Like It Too" dari
Funkadelic dan rif gitar lagu "Twist and Shout"-nya The Beatles. Lagu
itu dinyanyikan oleh pemain Liverpool John Aldridge dan Steve McMahon.
Keduanya menyanyikan lagu tersebut dengan
memparodikan aksen dan suara aneh rekan-rekan setim mereka. Selain itu, pemain
Liverpool lain turut pula menyumbang suara sebagai penyanyi latar, yaitu John
Barnes, Bruce Grobbelaar, Craig Johnston, Kevin MacDonald, Gary Gillespie,
Steve Nicol, Ronnie Whelan, Alan Hansen, Ray Houghton, Jim Beglin, Nigel
Spackman, dan Jan Molby, serta Manager Kenny Dalglish. Dalam salah satu bagian
lagu, diselipkan pula suara komentator sepakbola stasiun televisi ITV Brian Moore
dan suara mantan manager Liverpool, Bill Shanky.
Namun selain itu, Liverpool jauh lebih
dikenal dengan anthem mereka yang sakral yaitu Youl'll Never Walk Alone
Liverpool. Awalnya lagu ini adalah nyanyian pertunjukan pada 1945 yang
dinyanyikan Rodgers dan Hammerstein musik Carousel. Namun menjadi sukses pada
tahun 1963 dirilis oleh Liverpudlian Merseybeat Gerry Marsden & The
peacemaker dan menjadi pemuncak tangga lagu empat pekan berturut-turut.
byabyiab suporter ini dengan cepat menjadi lagu kebangsaan Liverpool Football
Club dan selalu dinyanyikan oleh pendukungnya saat-saat sebelum memulai setiap
pertandingan kandang.
Tidak hanya Liverpool yang menggunakan
lagu'You'll Never Walk Alone" sebagai lagu kebanggaan tim.Lagu ini juga
diadopsi oleh tim Skotlandia Celtic FC, Belanda tim Feyenoord, FC Twente dan SC
Cambuur, Jerman Borussia Dortmund, Mainz 05, FC Kaiserslautern, Borussia
Mönchengladbach, Alemannia Aachen, FC St Pauli, SV Darmstadt 98 dan Jepang FC
Tokyo. Lagu ini juga dinyanyikan oleh suporter hanover diJerman saat pemakaman
kiper Robert enke yang bunuh diri pada 15 november 2009.
Pada bulan September 2012 lagu tersebut
menjadi nomor 1 di iTunes menyusul kampanye online oleh fans Liverpool untuk
meningkatkan kesadaran bagi mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedi
Hillsborough. Ya, kondisi tersebut
sebenarnya belum banyak berubah disetiap negara terkait supporter fanatik
sepakbola. Tak dapat dipungkiri, Liverpool merupakan salah satu basis Fans
Soccer Fanatisme di Indonesia. Ini terlihat, pada Juli 2013 yang sempat
mendatangi Indonesia dan supporter Club Ayam Merah ini terlihat memenuhi
ruangan Istora Senayan jakarta dengan pelbagai macam kaos sablon bola di
tubuhnya.
Mau pesan kaos sablon bola murah dan
berkualitas? klik disini.
0 komentar:
Posting Komentar